Uji Kuat Tekan Beton - Beton merupakan salah satu material yang saat ini paling banyak digunakan pada sebuah bangunan karena memiliki berbagai keunggulan. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan karena kekuatan beton sendiri dapat dibuat agar sesuai dengan kebutuhan bangunan. Beton sendiri banyak diaplikasikan pada pembuatan jalan beton, pembangunan gedung / rumah, pembuatan jembatan dan banyak lagi.
Lantas bagaimana cara kita mengetahui kekuatan beton bangunan apakah sudah sesuai atau belum? umumnya untuk mengukur kekuatan beton kita akan menggunakan alat uji kekerasan, namun untuk lebih jelasnya berikut adalah cara uji kuat tekan beton :
Persiapan Uji Kuat Tekan Beton
Pengujian ini dilakukan pada material beton yang masih segar yang dapat berbentuk kubus maupun silinder yang mewakili campuran beton. Beton bangunan ini dibuat dengan campuran agregat halus, agregat kasar dan semen yang diaduk menggunakan air yang dibentuk menjadi struktur untuk bangunan. Pengujian ini dilakukan dalam beberapa langkah yaitu :
- Persiapkan lebih dahulu beton segar yang mewakili campuran beton untuk dilakukan pengujian. Adukan beton tersebut kemudian diisikan pada cetakan dalam tiga lapis dimana umumnya cetakan ini berbentuk silinder yang diameternya 152 mm dengan tinggi 305 mm
- Masukkan setiap lapisan adukan beton ke dalam cetakan dan dipadatkan dengan 25 kali tusukan secara merata. Usahakan tongkat pemadat jangan sampai menyentuh bagian dasar cetakan pada lapisan pertama saat pemadatan. Barulah pada lapisan kedua dan ketiga tongkat dimasukkan ke dalam hingga 25,4 mm pada lapisan yang ada di bawahnya
- Ketuklah sisi - sisi cetakan saat pemadatan selesai dilakukan hingga rongga tusukan tertutup dengan sempurna. Ratakan permukaan beton kemudian tutup menggunakan bahan tahan karat dan kedap air lalu beton didiamkan dalam cetakan selama 1 hari (24 jam). Perhatikan juga agar beton tersebut diletakkan pada tempat yang bebas getaran
- Setelah melewati 24 jam beton dikeluarkan dari cetakan dan direndam dalam air dengan suhu 25 derajat Celcius sebagai proses pematangan selama waktu tertentu
- Setelah itu pastikan tidak ada kotoran yang menempel pada beton dengan membersihkannya menggunakan kain lembab dan catat berat serta ukuran beton yang akan diuji sebelum dilakukan pengujian
- Tambahkan lapisan mortar belerang pada bagian atas dan bawah permukaan beton dengan cara melelehkan lebih dulu mortar belerang. Setelah meleleh kemudian letakkan beton dalam posisi tegak lurus hingga belerang menjadi keras dan lakukan pada kedua sisinya
Pengujian Kuat Tekan Beton
Setelah beton disiapkan dengan baik tentunya kita juga harus menyiapkan alat uji kekerasan dengan baik. Alat ini memang dirancang untuk mengukur kekerasan beton dengan baik kemudian letakkan beton yang akan diuji tepat di bagian tengah alat uji.
Selanjutnya operasikan alat dengan menambahkan beban secara konstan antara 2 Kg/cm2 hingga 4 Kg/cm2 per detik. Pengujian ini dilakukan hingga beton tersebut hancur dan pastikan catat dengan baik beban maksimum selama pengujian dilakukan. Selain itu catat juga kondisi beton uji serta gambarlah bentuk dari pecahan beton.
Setelah kita memperoleh datanya kita dapat mengukur kuat tekan beton dengan rumus P/A (Kg/cm2) dimana pada rumus ini, P merupakan beban maksimum dengan satuan Kg, sedangkan A merupakan luas penampang benda uji dengan satuan Cm2.
Pengujian ini dilakukan pada beton dengan usia 3 hari, 7 hari dan 28 hari. Setelah itu ambil nilai rata - rata dari hasil tersebut paling tidak 2 beton yang diuji barulah kita mendapatkan hasil yang akurat. Dengan pengujian yang akurat ini maka kegagalan struktur bangunan bisa dihindari.
0 komentar:
Posting Komentar